Jumat, 09 Mei 2008

Menanggapi tentang kenaikan BBM

Jika kita melihat truk tangki seperti disamping, pasti sepintas kita memikirkan bahan bakar minyak.... Setelah terlintas bahan bakar minyak secara umum, sebagian besar warga Indonesia pasti akan memikirkan kata "bensin". Nah lintasan pikiran tersebut pasti akan terus berlari ke kata "bahan bakar kok mahal"... Efek dari bensin mahal pasti akan jelas berakibat pada harga-harga lain yang ikut meroket... Endingnya pasti kita akan berpikir, "pemerintah gimana sih?"...... Huhuhuhu... Sebuah dilema klasik yang melanda negeri ini... Apalagi sebentar lagi ada info jika bahan bakar minyak akan naik harga semuanya.... Harga belum naik saja sudah terjadi kelangkaan BBM dimana-mana, kok bisa sih? Hal ini terjadi saat saya hendak mengisi bensin motor teman saya, di beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakan Umum) tepatnya di kota Cepu, sudah terjadi kelangkaan... Ada yang habis, ada yang antre panjang... Yang bikin sebal lagi, kenapa penyedia bahan bakar mau melayani warga yang membawa drum-drum.... Padahal jelas hal itu tidak dibenarkan.....

So? Kenapa sih harus naik? Mungkin itu akan menjadi sebuah pertanyaan yang klasik juga bagi kita... Hayo, kenapa bahan bakar harus naik hargannya? Yups.... Sudah kita ketahui, harga minyak dunia sudah menembus harga 100$ / barrel... Harga yang sangat fantastis.... Terus apa hubungannya? Mungkin sebagian masyarakat yang belum tau akan bertanya demikian.... Okay akan saya jelaskan... Kita alokasikan apabila harga minyak sekarang 120$/barrel.... Itu harga minyak mentah.... 1 Barrel setara dengan 160 liter, tepatnya sih 158,9 liter... hahaha.... Nah bisa dihitung sendiri dengan kalkulator (buka kalkulator kalian) hohoho.... Berapa tuh harga tiap liter minyak mentah? Kira-kira 7500 rupiah... Nah 7500 rupiah... Itu baru minyak mentahnya saja... Nah di pembahasan tentang dunia refinery kan sudah saya ceritain (jika belum) kita bisa tau bahwa dalam proses pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) atau (non bahan bakar minyak) jelas membutuhkan biyaya dan energi yang besar... Oke2... Gampangannya gini... Kita ibaratkan bahawa proses pengolahan minyak mentah menjadi produk-produk tersebut menjadi bahan bakar seperti proses pembuatan roti... Nah jika dalam proses pembuatan roti, harga tepung yang belum diapa-apakan saja sudah 7500 rupiah, masa mau menjual roti kita seharga 4500 atau kurang? Jelas tidak mungkin.... Belum bayar kokinya, gasnya, bungkusan dan memasarkannya... Lah... Terus kok bisa murah? Tanya kenapa tanya kenapa?
Yups... Harga murah tersebut jelas dikarenakan oleh subsidi yang diberikan pemerintah.... Subsidi tersebut dialokasikan untuk warga yang kurang mampu... Nah seperti bensin, minyak tanah itu bisa seharga kurang dari 5000 itu sebenarnya adalah subsidi dari pemerintah... Berarti bensin dan minyak tanah di luar negeri harganya tetep mahal donk? Ya iya lahh... Masa ya iya donk... Di luar negeri harga bahan bakar per liternya bisa diatas 6rebu bahkan sampai 10rebu..... Jangan salah, minyak tanah dan avtur/jet a-1 (bahan bakar pesawat terbang) itu ga jauh beda.... Mmm... Jadi gini, keduanya terbuat dari fraksi yang sama yaitu kerosene.... Di indonesia kemarin harganya bisa sampai kurang dari 3000, di luar negeri 7000 misalnya... Ya jelas pada lari ke luar negeri lah... Nggak usah di jual 7000, di jual 5000 saja sudah untung besar... Tinggal di kalikan saja berapa liter... seribu? 2000 liter... Wuih.... Nggak usah jauh-jauh... Kenap masyarakat selalu tanya, "Pertamina sama pemerintah gimana sih? Kok bahan bakar langka?" Wui... jangan salah, kita di dunia refinery pertamina selalu berusaha untuk mencukupi stok bahan bakar negara, boleh lah jika memang unit-unit pengolahan sedang trouble... Tapi dalam keseharian, dunia refinery selalu berusaha mencukupi stok nasional... Lah kok bisa kurang? Yups, bahan bakar tersebut pada lari entah kemana... (Emang punya kaki gitu?) Tidak usah jauh-jauh dilarikan keluar negeri... Cukup di pool di suatu tempat, bahan bakar menjadi langka... Gokil juga tuh orang yang nge pool... Nunggu biar hargannya mahal kali ya? Emang begitu sih... Nah selain itu.. Golongan industri-industri, tidak mendapat subsidi, jadi harus tetep bayar seharga 7000 per liter... Namun karena mereka mau cari untung yang lebih besar, ya dimakan saja bahan bakar yang disubsidikan untuk masyarakat... Keuntungannya buwat membesarkan perut masing-masing...
Yups... Disitulah dilemannya... mau nggak mau BBM harus tetap dinaikkan, Opsi pertama mengenai efisiensi energi, sangat sulit di implementasikan secara langsung, sedangkan perubahan harga minyak terus naik secara cepat dan psti, opsi kedua adalah menaikkan harga bbm, jika opsi menaikkan bbm dirasa masih mengancam APBN (Anggaran Pembelanjaan Negara) maka subsidi akan dihapuskan... Yups kita sebagai warga mungkin memang berhak untuk protes, tapi jika melihat kondisi diatas, kenaikan bbm mungkin tidak akan ter elakkan lagi... Mau tidak mau, kita harus mengubah pola hidup kita yang baru, lebih berhemat energy, mengurangi jalan2, dan mulai mengefektifkan dalam penggunaan kendaraan... Dengan harga bbm yang murah, industri otomotif jelas mengincar pasaran negara kita... Dampaknya??? Motor-motor bebas masuk, entah merek dari mana kah, buanyak... Perlu diketahui, jumlah unit pengolahan minyak bumi di indonesia selama 10 tahun terakhir ini tetap... Dan belum ada penambahan significant, tapi jumlah konsumen kendaraan semakin meningkat tajam... Bisa dilihat dari dampak terancammnya indonesia dari keanggotaan OPEC (organisasi negara pengekspor minyak) indonesia dinilai mengekspor minyak terlalu kecil... Huhuhu,,, kasihan negara kita ini... Yups mau tidak mau... Kita juga mungkin harus belajar untuk menerima kondisi tersebut... Tapi pemerintah tentunya juga masih memikirkan untuk rakyat kecil kok... Mungkin bagi entah gimana caranya dipikirkan win-win solutionnya, entah dengan smart card, atau dengan peniadaan subsidi bagi pemilik mobil atau motor yang dianggap baru, pengurangan kendaraan yang sudah bertahun sangat lama (selain polusi, boros energi juga, apalagi kendaraan bertaun lama tersebut hanya digunakan 1 orang untuk melakukan perpindahan... sangat "efisien" sekali.... (pake petik tapi, jadinya buoroosss)...
Yups, yang jelas seperti itu kurang lebih, tinggal berdoa saja yang terbaik untuk negara kita... Oiya kalo mau protes buwat negara juga boleh, tapi kasih solusi....

Tidak ada komentar: