Jumat, 09 Mei 2008

SD Cabean di Cepu....


Kegiatan sosial membantu masyarakat merupakan suatu hal positif yang dilakukan individu atau instansi untuk berbakti terhadap masyarakat. Dan sudah menjadi program rutin senat PTK Akamigas STEM untuk melaksanakan kegiatan sosial bagi kota Cepu. Untuk kegiatan sosial kali ini senat mahasiswa mengambil tema pendidikan. Mengingat bahwa PTK Akamigas STEM merupakan salah satu lembaga pendidikan maka tema pendidikan kali ini sesuai untuk dijalankan.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Karena pendidikan merupakan suatu usaha atau aktivitas untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik intelektual, sosial, emosional maupun spiritual, terampil serta berkepribadian dan dapat berperilaku dengan baik. Dan dengan kata lain tujuan pendidikan adalah untuk menyiapkan manusia agar mampu mengisi kehidupannya secara produktif bagi dirinya dan masyarakat.
Salah satu faktor yang menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas sdm melalui pendidikan adalah sarana dan prasarana. Dengan sarana dan prasarana yang memadahi dan layak, akan meningkatkan kenyamanan dan semangat belajar bagi peserta didik. Di negeri kita ini terdapat banyak sekali bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Memang pemerintah sebenarnya telah mengalokasikan dana untuk meningkatkan sektor pendidikan. Namun untuk daerah-daerah yang letaknya sulit dan melihat sistem birokrasi yang sulit, banyak sekolah-sekolah yang kesulitan untuk mengajukan proposal pencairan dana.

Melihat keadaan tersebut, senat Mahasiswa PTK Akamigas STEM, khususnya bidang sosial berupaya untuk melakukan kegiatan sosial dibidang pendidikan ini.
Banyak lembaga maupun institusi pendidikan yang terdapat di kota Cepu terutama sekolah-sekolah yang bertujuan untuk mendidik siswa-siswa yang berada di kota Cepu. Dari keseluruhan lembaga sekolah tersebut sebagian besar memang memerlukan bantuan khususnya di sektor-sektor tertentu, mulai dari kekurangan di sektor sarana dan prasarana maupun dari sektor tenaga pengajar. Masalah ini bertambah mengingat bencana banjir yang melanda kota Cepu beberapa pekan ini, beberapa sekolahpun ada yang terkena bencana tersebut.

Beberapa instansi sekolah di kota Cepu juga telah mengajukan proposal pengajuan bantuan dana, khususnya kepada senat mahasiswa PTK Akamigas STEM. Untuk beberapa sekolah senat mahasiswa PTK Akamigas STEM telah membantu dengan meberikan bantuan dana maupun peralatan alat tulis kepada beberapa sekolah. Namun kegiatan pendidikan kali ini akan tetap difokuskan kepada salah satu sekolah yang dirasa pantas untuk mendapat bantuan. Selain dapat membantu sebuah sekolah secara lebih total, dan dengan bantuan ini harapan dari senat adalah untuk dapat memberikan bantuan yang dapat digunakan secara berkesinambungan dan akan menjadi sebuah aset penting bagi sekolah tersebut.

Di Sd Cabean, Seluruh siswanya dibebaskan dari biaya operasional sekolah dan dapat mengenyam pendidikan secara gratis. Namun, itu saja tidak cukup memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para guru serta siswanya dalam proses belajar dan mengajar, karena dari segi fasilitas masih banyak terdapat kekurangan. tidak adanya ruangan yang paling dibutuhkan para siswa yaitu perpustakaan sehingga kendala dalam hal meningkatkan minat baca serta sarana menambah ilmu pengetahuan semakin besar.

SD Cabean I terletak 8 km dari kecamatan Cepu. Tepatnya di dukuh Jeruk kelurahan Cabean kecamatan Cepu kabupaten Blora. Untuk mencapai SD tersebut, jalan yang harus dilewati adalah melalui kapuan dan masuk ke jalan yang mempunyai medan yang cukup sulit namun masih dapat dilalui oleh mobil. Melihat dari data lokasi tersebut, SD Cabean I sering kesusahan untuk mengajukan permohonan bantuan. Sampai di depan bangunan sekolah SD Cabean I, di bagian paling depan akan terlihat gapura yang kondisinya sudah tidak layak yang tampatnya memang sudah lama tidak diperbaiki dengan kerusakan di beberapa tempat. Hal ini juga dikarenakan karena kondisi kontur tanah di kota Cepu yang labil. SD Cabean I memiliki luas kira-kira 300m2 yang terdiri dari empat bangunan utama dan sebuah lapangan upacara yang tidak terlalu luas.
Bangunan pertama yang kita temui adalah sebuah surau yang kondisinya telah rusak.

Surau ini tidak terlalu besar, namun sangat penting karena selain untuk kegiatan beribadah dan pelajaran agama khususnya bagi siswa yang beragama muslim di SD ini, surau ini juga digunakan masyarakat Cabean untuk beribadah. Bangunan kedua yang kita temui adalah bangunan kecil yang sebelumnya digunakan untuk kepala sekolah namun sekarang digunakan sebagai rumah untuk penjaga sekolah. Bangunan ketiga adalah ruang kelas dan ruang guru. Tepatnya ruang untuk kelas V dan kelas VI serta ruang guru yang sekaligus merangkap sebagai ruang bersama. Bagaimana tidak , ruang kepala sekolah, ruang guru, ruangan UKS dan lemari alat-alat peraga dan perlatan penunjang menjadi satu dalam satu ruangan. Bangunan keempat adalah ruang kelas untuk kelas I sampai dengan kelas IV.


Untuk ruangan kelas, SD Cabean I hanya memiliki lima ruang kelas, yang menyentuh dari sekolah ini adalah untuk kelas II dan kelas III berada dalam satu ruangan dalam waktu bersamaan. Dalam proses belajar mengajarnya, guru kelas II dan Guru kelas III mengajar secara bergantian dalam ruangan yang sama, satu kelas dibagi menjadi dua lajur besar, untuk kelas II dan untuk kelas III. Kondisi ruangan untuk beberapa kelas sangat menyedihkan. Untuk bangunan kelas V dan VI serta ruang guru, bangunan tersebut sudah tidak mendapat renovasi sejak lama. Sehingga tidak heran apabila eternit yang terbuat dari bambu sudah banyak yang berlubang dan sudah bisa dipastikan bocor. Untuk kondisi atap yang terbuat dari seng, pada musim kemarau akan terasa panas sedangkan pada musim hujan suara hujan akan sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar karena beradu dengan seng. Kondisi papan tulis sudah mulai berlubang, dan yang juga parah adalah kondisi meja dan kursi yang sudah sangat lama tidak mengalami renovasi. Bahkan untuk beberapa kelas tidak terdapat meja untuk guru, sehingga apabila beristirahat, tenaga pengajar duduk di bangku kosong seperti milik pelajar SD tersebut.
Apabila kita bertanya mengenai bangunan perpustakaan, SD Cabean I tidak memiliki bangunan perpustakaan. Perpustakaan di SD ini terdapat pada ruang kelas V tepatnya di sudut kelas. Perpustakaan SD ini berupa lemari buku tua yang berukuran 1,5m x 1m dengan tempelan kertas yang bertuliskan ”PERPUSTAKAAN”. Buku-buku yang terdapat pada perpustakaan tersebut juga merupakan buku-buku terbitan tahun lama yang sudah usang dan tidak layak untuk digunakan.


Untuk masalah sanitasi, SD ini memiliki satu bangunan tempat cuci kakus, namun keadaanya sangat parah dan tidak layak disebut sebagai tempat sanitasi. Bangunan WC ini sudah rusak dan untuk fasilitas airnya tidak memadai.
Untuk tenaga pengajar, SD Cabean I hanya memiliki 5 pengajar tetap dan 1 pengajar tidak tetap, satu pengajar untuk tiap kelas dengan penguasaan materi dari tiap-tiap pengajar untuk semua tingkat. Jadi setiap guru bisa dipastikan mengajar lebih dari satu mata pelajaran, dan untuk beberapa pelajaran tertentu guru-guru tadi mengajar secara bergantian di kelas lain menyesuaikan untuk kelas yang kosong.

Sedangkan untuk gambaran siswa SD Cabean I adalah sebagai berikut, SD Cabean I memiliki total pelajar 95 siswa, secara garis besar siswa di SD ini memiliki semangat belajar yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari antusias siswa saat menjawab pertanyaan yang ditulis oleh pengajar di papan tulis. Hampir sebagian besar siswa berebut untuk mengisi jawaban di papan tulis. Untuk di lain kelas, dapat dilihat dari antusias siswa dalam bertanya mengenai hal yang belum mereka pahami. Mereka tidak segan-segan bertanya kepada pengajar mereka, siswa-siswa di SD ini juga memperhatikan pelajaran dengan sangat baik. Untuk kondisi baju seragam dan perlengkapan siswa, beberapa siswa tidak memiliki sepatu dan banyak seragam siswa yang telah usang. Untuk kondisi peralatan tulis siswa juga sangat minim, padahal peralatan tulis merupakan salah satu faktor penunjang belajar yang sangat penting. Pelajar di SD ini sebagian besar bukan dari dukuh Cabean melainkan dari dukuh lain, sehingga untuk menuju sekolah sebagian berjalan kaki dan juga ada yang menggunakan sepeda sederhan yang tertata rapi di pinggir bangunan sekolah. Kegiatan extra kulikuler di sekolah ini adalah pramuka dan kegiatan TPA yang diadakan pada sore hari untuk beberapa hari tertentu saja.

Tidak ada komentar: